Akankah Kisah Cinta Kita Seperti Habibie dan Ainun yang Mampu Bersemi Hingga di Surga-Nya?

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini. Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini. Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku. [B.J. Habibie]

Kisah cinta Habibie dan Ainun, kisah cinta yang membuat orang-orang terkesima, bahkan ada pula mereka yang menitikkan air mata menyaksikan kisah cinta mereka. Kemudian dalam benakku pun aku bertanya “Akankah kisah cintaku pun seperti Habibie dan Ainun?”

“Ainun, saya tidak bisa menjanjikan kepadamu banyak hal. Seperti mobil, rumah, dengan segala kehidupan yang (langsung) mapan di Jerman. Tapi saya janji, akan menjadi suami terbaik untukmu. Mau kah Ainun ikut saya ke Jerman? Menemani saya sebagai teman hidup?”

Untuk seseorang yang belum kuketahui siapakah dirimu, akankah kau mengatakan hal seperti itu? Bukan sesosok lelaki sempurna, kaya dan berduit yang kuharapkan, tetapi sesosok lelaki yang selalu berusaha menjadi suami terbaik untukku kelak yang aku harapkan.

Di antara sekian banyak wanita di dunia ini, kusadari aku bukanlah sesosok wanita yang sempurna. Begitu banyak kekurangan yang aku miliki, tapi aku bertekad akan berusaha menjadi istri terbaik untukmu kelak.

Membangun mahligai rumah tangga, bagiku membangun sebuah peradaban. Bukan hanya cinta diawal yang kuharapkan tetapi cinta yang mampu memandang keluar bersama ke arah yang sama. Melewati pahit manisnya hidup dengan bersama. Aku menjadi pundak tempatmu bersandar dan kau menjadi tangan untukku mengenggam

Kurasakan dalam kehidupanku pahitnya perceraian, kurasakan dalam kehidupanku sesaknya memikul pahitnya hidup sendirian, dan kurasakan dalam kehidupanku sakitnya terhianati. Aku tak mau mengulang peristiwa yang terjadi pada perempuan yang telah melahirkanku.

Dia yang mengalami pahitnya perceraian dalam pernikahannya, dia yang mengalami sakitnya terhianati dan dia yang mengalami sesaknya berjuang membesarkanku sendirian dalam hidup ini. Dari setiap luka yang terjadi selalu menyebabkan luka lain menganga. Tak hanya ibuku yang merasakan luka itu, aku pun merasakan luka yang sama.

Aku ingin membuat ibuku dan orangtuamu tersenyum dengan kebersamaan kita. Karena aku percaya, kebahagian anak adalah kebahagian orang tua juga. Tak ada satu orang tuapun yang menginginkan kesengsaraan menimpa kehidupan masa depan anaknya.

Aku ingin kau mampu berkata, “Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita.“ Membangun masa depan bersama, tidak hanya tentang aku dan kamu, tetapi tentang anak-anak kita dan bagaimana caranya kita bisa memberikan manfaat untuk lingkungan kita kelak. 

Saling mengerti apa yang menjadi kekuranganku dan apa yang menjadi kekuranganmu, saling mendukung mimpi masing-masing dan memberikan cinta terbaik untuk anak-anak kita adalah hal yang ingin aku dapatkan darimu. Kau mampu menjadi sosok ayah, kakak dan suami untukku kelak. Begitu pula denganku yang akan berusaha menjadi sesosok wanita yang mampu mendampingimu kemanapun kau pergi.

Kisah cinta Habibie dan Ainun mampu menjadikan cinta mereka pembelajaran untuk kisah cinta manusia-manusia yang lain. Tak hanya jatuh cinta, tapi bagaimana caranya membangun cinta tersebut hingga memiliki cahaya yang mampu menerangi banyak orang.

Aku percaya, cinta akan menjadi sebuah cahaya yang indah bila dibingkai dengan iman. Ketika dua insan mengikat cinta maka cahaya peradaban hadir. Kehadiran warna warninya dapat memukau mata penduduk bumi dan mata penduduk langit. Cinta yang tumbuh karena iman, akhlak dan amal shaleh. Tak kan lekang oleh sinar matahari, tak kan luntur oleh hujan dan tak kan terputus walau ajal menjemput. Semoga Tuhan mempertemukan kita dan menumbuhkan cinta kita dalam keberkahan.

Untukmu seseorang yang belum kuketahui siapa dirimu, semoga kau mampu menjadi sesosok Habibie untukku dan aku mampu menjadi sosok Ainun untukmu. Membangun cinta kita sampai mampu bersemi di surga-Nya.

Mau karya tulismu diterbitkan oleh IDNtimes.com?

Yuk, tulis karya tulismu melalui IDNtimes Community! Cari tahu gimana cara submit artikelmu di sini.